Memakai Bass dengan 6 atau 5 string?
Bass 4 string (G-D-A-E)
Umumnya kita mengenal bass dengan
4 string, dan ini sudah cukup memadai dalam mengisi kemposisi sebuah lagu, baik
sebagai “rythem” maupun untuk improvisasi (solo). Dari frekuensi low-nya juga
sudah memadai untuk memblocking aransemen serta frekuensi Hi – nya yang sudah
sudah terpisah dengan dengan frekuansi Hi dari instrument lainnya. Dengan
amplifier, efek bass ataupun speaker yang digunakan, ukuran senar juga
berpengaruh dalam menghasilkan karakter sound bass. Ada beberapa jenis music
yang justru menurunkan tuning menjadi ½ bahkan sampai 1½ untuk mencapai sound
lebih rendah. Tuning seperti ini juga banyak digunakan bila pemain bass banyak
bermain sebagai rythem section / pengiring.
Diluar kecanggihan teknologi dan
jika dilihat kebutuhan, bass 4 string sudah dapat dipakai untuk bermain musik.
Dengan setting sound sedemikian rupa, kita sanggup mendapatkan karakter atau
sound seperti yang diharapkan. Jumlah senar bukanlah factor penyebab susahnya mendapatkan
sound yang diharapkan, jumlah senar lebih pada kebutuhan akan not-not yang kita
inginkan dalam membuat musik.
Bass 5 string (G-D-A-E-B)
Urutan tuning dari bawah keatas
adalah G-D-A-E dan ditambah senar ke 5 menjadi B. Bass dengan 5 string ini pertama
kali dikenal pada era 80-an. Saat itu sudah banyak pemain bass yang mulai
menggunakannya. Dalam perkembangan musik yang semakin beragam, fungsi bass
sebagai rhytem section juga mengalami perkembangan. Senar ke 5 (B) paling
banyak digunakan untuk mendapatkan nada low (terutama pada not-not D,C,B).
Sedangkan untuk penyesuaian ampli, tergantung seberapa sering senar no 5 ini
dimainkan. Terutama kita perhatikan setting pada EQ. Jangan sampai sound senar
ke 5 menjadi terlalu low, ini akan berakibat sound hanya akan terdengan
bergaung (mendengung) dan not jadi kurang jelas terdengar.
Untuk out door, settingannya
sedikit berbeda dengan in door. Begitu juga saat recording pada EQ. Sedangkan
untuk setting bass, middle dan trible yaitu :
Bass arah jam 11
Middle arah jam 12
Trible arah jam 12 s/d 1 (untuk mendapatkan sound attack-nya)
Perkiraan settingan dengan EQ
untuk out door, trible sedikit di atas low dan middle kira-kira 2 titik dibawah
garis tengan. Dan untuk in door, perubahannya hanya pada middle (sedikit
dinaikkan 2 – 3 titik).
Banyak alasan mengapa pemain bass
4 string beralih ke 5 string. Salah satunya adalah bila menggunaka senar ke 4 untuk mendapatkan sound low,
tuning harus diturunkan ½ atau 1 (Eb atau D), hal ini menyebabkan senar lebih lentur
dan mereka merasa kurang nyaman. Atau ada yang beranggapan bahwa dengan
menggunakan 5 senar di atas panggung penampilan akan lebih garang. Tetapi
apapun alasannya, lebih karena mereka membutuhkan sound low-nya.
Bass 6 string (C-G-D-A-E-B)
Bass bersenar 6 ini sekarang
sudah menjadi hal yang umum. Pemain bass menggunakan 6 string, biasanya adalah
pemain bass yang butuh mengeksplorasi permainan lebih lebar lagi ke not-not
yang lebih luas. Otomatis semakin banyak
jumlah senar maupun fretnya, maka semakin banyak jumlah not yang dihasilkan.
Terkadang pemain bass pada awalnya hanya ingin memiliki 6 senar saja, dapat
berubah dalam ide ataupun aransemen begitu melihat kemungkinan yang tersedia
pada bass 6 string. Ini lumrah jika terjadi pada kita, karena pemain bass yang
menggunaka 6 string jangkauan berimprovisasinya akan lebih luas. Ada beberapa
yang terbatas di 4 string dan dia lebih ‘cerewet’ ketikan bertemu 6 string
dalam bermain.
Penambahan 6 string ada pada
senar pertama, dimana bila tadinya senar ke 1 adalah G, maka G pada 6 string
berpindah menjadi senar ke 2. Dan senar pertama adalah C’ (C perfect octave).
Otomatis neck juga menjadi lebih lebar dibanding 5 senar dan jarak antar senar
dapat menjadi lebih rapat sedikit.
Pemain bass yang suka berimprovisasi
(fingering) banyak memilih 6 string untuk melebarkan jangkauan not-not yang
dimainkan, walaupun ada juga pemain bass yang memilih 6 string untuk menunjang
penampilan di atas panggung. Karena bentuk 6 string tentunya lebih atraktif
disbanding 4 string ataupun 5 string.
Untuk setting EQ sedikit rumit,
karena pada 6 string terdapat low B (senar ke 6) dan C’ (senar ke 1) yang
lumayan berbeda frekuensinya. Jika terlalu low pada saat senar 1 dipetik jadi
terdengar pelan, dan jika terlalu Hi pada senar 1, notnya kurang begitu jelas,
yang terdengar hanya efek fingering pada senar. Apalagi jika senar 1
menggunakan senar yang berukuran kecil misalnya 0,20 atau 0,25. Hati hati agar
frekuensi Hi tidak menabrak frekuensi gitar atau keyboard. Sering terjadi pada
saat bermain di senar 1 dan 2, fret 12 – 24 frekuensi menyatu dengan frejuansi
instrument lain, not yang terdengan menjadi kurang jelas, kecuali pada saat
berimprovisasi, volume instrument lain harus lebih pelan.
Untuk setting :
Bass arah jam 11
Middle arah jam 10
Trible arah jam 10 – 11
Knob pada bass gitar
ditengah-tengah, sekedar untuk frekuensi. Kemungkina pemilihan instrument 4, 5
atau 6 string lebih mengacu pada kebutuhan kita terhadap not-nya, kemudian
barulah sound-nya. Jangan terbalik agar kita fokus pada saat setting sound, dan
tetap fokus pada aransemen. Untuk ampli, semua ampli cocok untuk bass 6 string,
tinggal men-setting ampli tersebut. Dan bila kita memainkan bass dengan
menggunakan pick, sound-nya lebih bright.
Jadi, semakin banyak jumlah senar,
maka semakin lebar neck-nya. Ini juga akan mempengaruhi posisi jari kita dalam
bermain, jadi perlu adanya adaptasi dulu sebelum menentukan pilihan. Yang
jelas,selama permainan bass kita semakin baik, sah –sah saja menggunakan bass 6
string.
Oke bro…..selamat mencoba.
(Sumber: Audiopro edisi 11, November 2003)
Akur, yang paling utama tentunya pemakaian 4,5 atau 6 string di sesuaikan kebutuhan aransemen musicnya, untuk penjelajahan not not tinggi atau rendahnya juga termasuk bidang kemampuan atau skill musisi masing masing
ReplyDeletegan, ukuran senar untuk gitar bass yangb cocok buat drop F# berapa ya?
ReplyDeleteuntuk lengkapnya bisa kunjungi : https://www.guitarsquartz.net/2018/04/berbagai-jenis-ukuran-senar-bass-untuk.html
Delete